Public speaking, alias berbicara di depan umum, sering kali dianggap sebagai kemampuan yang hanya dimiliki oleh segelintir orang berbakat. Anda mungkin pernah mendengar komentar seperti, “Dia memang berbakat ngomong, makanya gampang jadi pembicara!” atau “Saya nggak bakat, jadi nggak mungkin bisa public speaking.”
Tapi, benarkah public speaking itu soal bakat semata? Ataukah sebenarnya semua orang, termasuk Anda, bisa jadi mahir asalkan mau berlatih? Yuk, kita bongkar mitos dan fakta seputar public speaking ini!
Bakat dalam Public Speaking: Fakta atau Mitos?
Pertama-tama, mari kita bahas soal bakat.
Ada sebagian orang yang terlihat biawa berbicara, bahkan dianggap public speaking adalah bakat alami yang sudah mereka miliki sejak lahir. Mereka terlihat begitu percaya diri, artikulatif, dan mampu menarik perhatian audiens dengan mudah.
Namun, ini bukan berarti kemampuan mereka murni berasal dari bakat alami. Dalam banyak kasus, “bakat” ini sebenarnya adalah hasil dari pengalaman hidup atau lingkungan yang mendukung. Misalnya:
- Lingkungan Keluarga: Orang yang tumbuh di keluarga yang suka berdiskusi mungkin lebih terbiasa menyampaikan pendapat sejak kecil.
- Pengalaman Sosial: Mereka yang sering aktif di organisasi atau komunitas sejak remaja juga cenderung lebih percaya diri berbicara di depan orang banyak.
- Kepribadian Ekstrovert: Ekstrovert memang biasanya lebih nyaman berbicara di depan orang banyak, tetapi ini bukan berarti introvert tidak bisa menjadi public speaker yang hebat.
Jadi, meskipun bakat bisa membantu, itu bukan faktor penentu utama. Kalau Anda merasa tidak punya bakat, jangan khawatir. Ada kabar baik: public speaking bisa dilatih!
Public Speaking Adalah Keterampilan yang Bisa Dilatih
Public speaking sebenarnya lebih mirip keterampilan teknis dibandingkan seni misterius. Sama seperti bermain gitar, berenang, atau memasak, Anda bisa menguasainya dengan belajar dan berlatih. Berikut adalah beberapa alasan mengapa latihan lebih penting daripada bakat:
- Keterampilan Bisa Dipelajari
Teknik dasar public speaking, seperti cara mengatur intonasi, mengelola bahasa tubuh, atau membuat struktur presentasi yang jelas, semuanya bisa dipelajari. Ada banyak kursus, buku, dan video online yang membahas teknik-teknik ini. - Pengalaman Membangun Kepercayaan Diri
Semakin banyak jam terbang Anda maka kepercayaan diri Anda akan semakin kuat. Rasa canggung atau gugup biasanya berasal dari kurangnya pengalaman, bukan karena “tidak berbakat.” - Kesalahan Adalah Guru Terbaik
Tidak ada pembicara hebat yang lahir tanpa pernah melakukan kesalahan. Bahkan pembicara profesional pun pernah mengalami momen canggung. Saya sendiri bebera kali pernah melakukan kesalahan. Untungnya dalam setiap public speaking yang saya lakukan, saya selalu melakukan evaluasi sebagai bahan belajar, agar di penampilan berikutya saya tidak melakukan kesalahan yang sama. Dan ini sangat membantu memperbaiki penampilan saya dari waktu ke waktu.
Mitos Seputar Public Speaking yang Harus Anda Tinggalkan
Ada beberapa mitos tentang public speaking yang sering membuat orang enggan mencoba. Mari kita bahas satu per satu:
- “Public speaking hanya untuk orang yang extrovert.”
Faktanya, banyak public speaker hebat yang sebenarnya adalah introvert. Contohnya, Susan Cain, penulis Quiet, adalah seorang introvert yang sangat sukses sebagai pembicara. - “Kalau gugup, berarti Anda tidak berbakat.”
Rasa gugup adalah hal yang sangat normal, bahkan untuk pembicara berpengalaman sekalipun. Kuncinya adalah belajar mengelola rasa gugup tersebut, bukan mencoba menghilangkannya sepenuhnya. - “Public speaking itu harus spontan dan tanpa persiapan.”
Salah besar! Pembicara terbaik justru biasanya adalah mereka yang paling banyak mempersiapkan diri. Latihan adalah kunci untuk tampil percaya diri dan meyakinkan.
Cara Mengasah Kemampuan Public Speaking Anda
Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kemampuan public speaking:
- Mulailah dari Lingkungan yang Nyaman
Anda tidak perlu langsung berbicara di depan ratusan orang. Mulailah dari kelompok kecil, seperti keluarga, teman dekat, atau komunitas kecil. Kalau untuk saya pribadi saat awal saya belajar public speaking saya memanfaatkan presentasi di kelas sebagai tempat pertama saya untuk belajar public speaking, kemudian saya juga memanfaat kegiatan di organisasi untuk mengasah kemampuan bicara saya. Saat organisasi butuh MC, moderator atau yang lain yang butuh keterampilan bicara saya selalu mengajukan diri dan mengambil kesempatan tersebut. - Rekam dan Evaluasi Diri
Coba rekam diri Anda saat berbicara, lalu tonton kembali. Perhatikan intonasi, bahasa tubuh, dan cara Anda menyampaikan pesan. Dengan cara ini, Anda bisa melihat apa yang perlu diperbaiki. - Belajar dari Ahlinya
Tonton video TED Talk atau pembicara terkenal lainnya. Perhatikan bagaimana mereka menyampaikan pesan, menggunakan humor, dan menjaga perhatian audiens. - Bergabung dengan Komunitas atau Kursus
Ada banyak komunitas public speaking, seperti Toastmasters, yang bisa membantu Anda berlatih dan mendapatkan masukan dari orang lain. - Berlatih, Berlatih, dan Berlatih Lagi
Latihan adalah segalanya. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi mahir selain terus mencoba dan berlatih.
Kesimpulan: Bakat atau Latihan?
Jadi, apakah mahir public speaking itu soal bakat atau latihan? Jawabannya adalah: latihan lebih penting!
Bakat mungkin memberi Anda sedikit keuntungan di awal, tetapi latihan dan pengalamanlah yang akan membawa Anda menjadi seorang pembicara yang handal. Jadi, kalau Anda merasa “tidak berbakat,” jangan jadikan itu alasan untuk menyerah. Anda bisa belajar, berlatih, dan akhirnya menjadi pembicara yang luar biasa.
Ingat, public speaking adalah tentang menyampaikan pesan Anda kepada orang lain. Selama Anda punya niat untuk belajar dan berbagi, Anda sudah berada di jalur yang benar.
Yuk, mulai perjalanan Anda sebagai public speaker sekarang juga! Latih terus kemampuan Anda, dan suatu hari nanti, siapa tahu Anda yang akan berdiri di atas panggung besar, memberikan inspirasi kepada banyak orang.
Semangat ya, Anda pasti bisa! 😊