Storytelling merupakan salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki oleh seorang presenter. Dengan storytelling, kita dapat menyampaikan ide dan pesan dengan lebih menarik dan mudah dipahami oleh audiens.
Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan storytelling yang baik. Jika Anda termasuk dalam kategori tersebut, jangan khawatir!
Dalam artikel ini, kita akan membahas 3 tips yang akan membantu Anda meningkatkan kemampuan storytelling yang akan bermanfaat untuk menyusun cerita atau struktur presentasi Anda berikunya.
1. Gunakan Pendekatan ECR
ECR yang dimaksud di sini adalah, Exposition, Conflict dan Resolution.
Exposition adalah menyiapkan latar dengan mengenalkan waktu, tempat, dan karakter, sementara Conflict adalah sumber tekanan atau masalah yang harus diatasi. Kemudian Resolution adalah akhir cerita dan harus sesuatu yang pantas ditunggu. Pastikan bahwa resolusi adalah fokus ceritamu dan bahwa semua eksposisi dan konflik mengarah ke sana dengan cara yang memuaskan.
Contoh:
Anda malakukan Presentasi tentang strategi baru untuk meningkatkan penjualan perusahaan.
Exposition: Memberikan informasi tentang situasi atau kondisi bisnis saat ini, termasuk data penjualan yang menunjukkan kebutuhan akan penggunaan strategi baru.
Conflict: Menunjukkan data dan studi tentang masalah yang dihadapi sehingga mendukung strategi baru yang diajukan, serta menyajikan contoh-contoh bagaimana strategi yang diajukan tersebut telah berhasil digunakan oleh perusahaan lain.
Resolution: Menyajikan estimasi tentang hasil yang diharapkan dari implementasi strategi baru, seperti peningkatan penjualan dan laba perusahaan.
2. Ciptakan Rasa Penasaran
Tujuannya adalah untuk menarik perhatian audiens.
Ini dapat Anda lakukan dengan menyimpan beberapa informasi paling penting diakhir cerita, sehingga membuat audiens bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya.
Contoh:
Anda melakukan presentasi tentang proyek baru di bidang teknologi informas, maka dapat memulai cerita Anda dengan menyajikan teaser tentang apa yang akan dicapai oleh proyek baru tersebut.
Contoh kalimatnya bisa seperti ini.
Baik dan ibu sekalian, selama kurang lebih 10 menit ke depan kami akan memperkenalkan proyek baru yang sedang kami kerjakan, di mana proyek ini mampu menciptakan sistem yang bisa memproses data hingga 10 kali lebih cepat dari sebelumnya.
Selanjutnya Anda dapat menyajikan beberapa detail tentang proyek tersebut, tetapi jangan terlalu banyak, tentang cara kerja sistem yang akan diciptakan. Ini akan membuat audiens makin penasaran dan ingin tahu, sehingga mereka akan tetap termotivasi mendengarkan lanjutan presentasi Anda.
Kemudian pada bagian akhir, Anda dapat menyajikan bagaimana proyek tersebut memberikan manfaat nyata bagi industri dan hasil yang diharapkan beserta implementasinya. Ini akan memberikan nilai yang memuaskan bagi audiens yang telah menunggu presentasi Anda.
3. Tunjukkan Anda mengerti perspektif audiens
Jika Anda ingin mengubah kepercayaan atau tingkah laku audiens, maka penting untuk menunjukkan bahwa Anda mengerti perspektif mereka.
Karenanya demonstrasikan bahwa Anda mengerti bagaimana dunia terlihat bagi mereka, sehingga mereka akan lebih terbuka untuk mempertimbangkan ide-ide Anda dan mungkin mengubah cara berpikir mereka.
Contoh:
Anda melakukan presentasi tentang program bantuan sosial untuk warga miskin, maka sebelum presentasi Anda harus melakukan riset tentang kebutuhan dan harapan warga miskin di kota atau daerah yang akan dikasih bantuan. Ini akan membantu Anda memahami perspektif mereka sehingga Anda dapat menyesuaikan presentasi sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka.
Kemudian pada saat melakukan presentasi, Anda bisa mulai pembahasan presentasi Anda dengan menyajikan data tentang jumlah warga miskin di kota atau daerah yang dimaksudkan. Lalu bisa Anda tunjukkan dampaknya sehingga program bantuan sosial tersebut menjadi logis sebagai salah satu soluis yang bisa dilakukan. Setelah itu Anda dapat juga menyajikan data tentang hasil yang diharapkan dari implementasi program yang dilakukan.
Laku akhir isi presentasi, Anda dapat menyajikan bagaimana program tersebut akan memberikan manfaat bagi warga miskin dan mengajak audiens untuk mendukung program tersebut. Ini akan membantu audiens memahami perspektif warga miskin dan mempertimbangkan ide-ide Anda.
Itu tadi adalah 3 Tips Menyajikan Cerita Presentasi yang Menarik dan Efektif
Dengan memahami dan menerapkan tips storytellingtersebut, mudah mudahan Anda jadi terbantu saat menyusun cerita atau struktur materi dari presentasi Anda.
Namun, perlu diingat bahwa kemampuan storytelling tidak bisa dibangun dalam sekejap. Seperti halnya kemampuan lain, kemampuan storytelling juga perlu terus diasah dan ditingkatkan melalui latihan dan pengalaman.
Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan berlatih, dan pastikan untuk selalu mengutamakan kualitas dan efektivitas dari cerita yang Anda sampaikan.
Selamat mencoba!”