Berbicara di depan umum (public speaking) adalah seni menyampaikan ide dengan jelas dan persuasif. Namun, tidak cukup hanya memberikan presentasi yang menarik dan informatif.
Salah satu bagian paling penting dalam sebuah presentasi adalah bagaimana Anda menutupnya. Penutupan yang kuat bukan hanya sekadar ucapan “terima kasih” dan berjalan turun dari panggung, melainkan bagian penting yang menentukan apakah pesan Anda akan terus diingat oleh audiens atau terlupakan begitu saja.
Pentingya Menutup Public Speaking Yang Baik
Penutupan yang kuat dalam public speaking tidak hanya sekadar formalitas.
Ada beberapa alasan utama mengapa penutupan yang efektif sangat penting untuk presentasi Anda.
1.Meninggalkan Kesan yang Kuat
Bagian akhir dari presentasi Anda adalah yang paling mungkin diingat oleh audiens. Saat audiens pergi, mereka cenderung mengingat bagaimana Anda menutup, bukan setiap detail yang Anda sampaikan.
Penutupan yang kuat dapat meninggalkan kesan yang mendalam dan mendorong audiens untuk merenungkan apa yang telah mereka dengar.
Jika penutupan Anda lemah, audiens mungkin merasa bahwa presentasi Anda tidak memiliki akhir yang memuaskan, bahkan jika sebelumnya Anda sudah menyampaikan materi yang bagus.
Di sisi lain, penutupan yang menginspirasi dapat memperkuat pesan Anda dan membuat audiens merasa bahwa mereka telah mendapatkan sesuatu yang berharga dari waktu yang mereka habiskan mendengarkan Anda.
2. Menguatkan Pesan Utama
Audiens mungkin tidak mengingat setiap poin yang Anda sampaikan, tetapi mereka akan mengingat ide utama yang Anda tekankan di akhir.
Oleh karena itu, penutupan memberi Anda kesempatan untuk menegaskan kembali pesan utama Anda dan memastikan audiens pulang dengan pemahaman yang jelas tentang inti dari presentasi Anda.
Jika Anda tidak menyelesaikan presentasi dengan cara yang menguatkan pesan Anda, audiens mungkin kehilangan kesempatan untuk memahami apa yang benar-benar ingin Anda sampaikan.
3. Mendorong Tindakan
Jika tujuan dari presentasi Anda adalah untuk mendorong audiens melakukan sesuatu, apakah itu membeli produk, mengubah perilaku, atau memulai proyek baru, maka penutupan yang baik dapat memotivasi mereka untuk mengambil tindakan.
Ajakan untuk bertindak (call-to-action) di akhir presentasi adalah kesempatan bagi Anda untuk memobilisasi audiens dan memberikan dorongan kepada mereka untuk mengambil langkah berikutnya.
Dengan penutupan yang kuat, audiens tidak hanya akan merasa terinspirasi, tetapi juga siap bertindak berdasarkan apa yang telah mereka pelajari dari presentasi Anda.
Cara Menutup Public Speaking yang Baik
Berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat membantu Anda menutup presentasi atau pidato Anda dengan baik dan meninggalkan kesan yang mendalam.
1. Merangkum Pesan Utama
Salah satu cara menutup presentasi yang kuat adalah dengan merangkum poin-poin penting yang telah Anda sampaikan.
Audiens mungkin mendengarkan banyak informasi selama presentasi Anda, jadi memberikan rangkuman singkat di akhir presentasi akan membantu mereka mengingat hal-hal yang paling penting.
Pastikan rangkuman ini singkat dan berfokus pada inti pesan.
Contoh:
“Untuk mengingatkan kembali, tiga langkah utama yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan produktivitas. Pertama tentuka skala prioritas dalam melakukan tugas atau pekerjaan. Kedua fokus pada tugas-tugas utama, dan ketiga pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup.”
2. Call-to-Action (Ajakan untuk Bertindak)
Sebuah presentasi yang bertujuan untuk mempengaruhi pasti diakhiri dengan ajakan untuk bertindak yang tepat. Ajakan bertindak ini bisa berupa tindakan langsung yang harus dilakukan audiens setelah medengarkan presentasi Anda, atau sekadar dorongan untuk mereka memikirkan hal-hal yang penting tentang tentang topik yang Anda sampaikan.
Contoh:
“Sekarang, saya mengajak Anda semua untuk mulai menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari Anda. Buat perubahan kecil dari sekarang, lakukan secara konsisten maka perubahan besar akan Anda raskaan dimasa mendatang.”
3. Gunakan Kutipan
Mengakhiri presentasi atau kegiatan public speaking dengan kutipan yang relevan adalah cara klasik yang efektif untuk meninggalkan kesan positif pada audiens.
Kutipan dari tokoh terkenal atau ungkapan yang menggugah pikiran bisa memberi energi pada penutupan Anda dan membuat audiens merenung.
Contoh:
“Seperti yang pernah dikatakan oleh Nelson Mandela, ‘It always seems impossible until it’s done.’ Jadi, tidak ada alasan untuk tidak memulai sekarang!”
4. Cerita yang Menginspirasi
Anda juga bisa menutup presentasi Anda dengan cerita yang menginspirasi. Ini bisa berupa cerita pribadi, kisah sukses orang lain, atau bahkan cerita fiksi, yang penting cerita yang Anda sampaikan masih terkait dengan tema presentasi yang Anda bawakan.
Cerita di akhir akan membantu mengaitkan semua poin yang Anda buat dengan sebuah contoh nyata.
5. Ajukan Pertanyaan Reflektif
Cara lain untuk menutup public speaking dengan baik adalah dengan meninggalkan audiens dengan pertanyaan yang menggugah pemikiran.
Hal ini bisa berupa pertanyaan yang terkait dengan materi yang Anda sampaikan, yang mendorong mereka untuk merenungkan apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh:
“Setelah semua yang kita diskusikan hari ini, saya ingin Anda bertanya pada diri sendiri: Apa langkah kecil yang bisa Anda ambil mulai hari ini untuk mencapai tujuan besar Anda?”
Pertanyaan ini tidak hanya memberi audiens sesuatu untuk dipikirkan, tetapi juga menciptakan rasa penutupan yang reflektif dan introspektif.
6. Sampaikan Pantun
Di Indonesia, menutup public speaking dengan pantun merupakan tradisi yang cukup populer, terutama dalam acara-acara yang bersifat formal atau semi-formal.
Pantun dikenal sebagai bentuk puisi tradisional Melayu yang terdiri dari empat baris dengan pola a-b-a-b, dan sering digunakan sebagai cara untuk menambahkan elemen budaya sekaligus humor atau kehangatan dalam presentasi.
Pantun yang tepat di akhir presentasi bisa memberikan kesan yang menyenangkan dan membuat audiens merasa terhibur. Ini juga bisa menjadi cara untuk mencairkan suasana, terutama jika presentasi atau pidato sebelumnya cukup serius atau penuh informasi yang berat.
Contoh menutup public speaking dengan pantun:
Ke pasar baru beli kelapa,
Kelapa muda enak rasanya.
Terima kasih kepada semua,
Sampai jumpa di lain acara.
Beli jaket di hari selasa,
Untuk pergi ke gunung tinggi.
Teruslah berusaha tanpa rasa putus asa,
Karena sukses menanti di ujung hari.
Pergi ke taman memetik bunga,
Jangan lupa membawa peta.
Sekarang waktunya ambil tindakan,
Menjalankan ilmu yang sudah Anda dapatkan.
7. Sampaikan Pernyataan Inspiratif
Selain cara di atas Anda juga dapat menutup presentasi Anda dengan sebuah pernyataan inspiratif yang Anda buat sendiri.
Pernyataan ini selain berfungsi sebagai bentuk pernyataan penutup yang menggambar isi presentasi juga sebagai bentuk otoritas Anda.
Sebagai contoh berikut adalah pernyataan yang saya buat untuk presentasi dengan judul Sukses Meraih Impian yang pernah saya bawakan.
“Semua orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang percaya dengan kekuatan impian mereka. Tidak sekedar percaya tapi mereka juga merencanakan bagaimana mencapai impian tersebut. Kemudian mau mendorong diri mereka untuk mau taka action menjalankan semua rencana untuk menjemput impian yang mereka dambakan.
Jadi yakinlah, setinggi apapun impian Anda, jika Anda memiliki rencana yang masuk akal, mau take action semua impian pasti dapat Anda wujudkan. Saya sudah membuktikannya, banyak orang diluar sana juga sudah membuktikannya, dan sekarang adalah giliran Anda.”
Dengan menutup presentasi Anda dengan sebuah pernyataan inspiratif yang Anda sampaikan dengan kuat, ini akan mampu menginspirasi audiens Anda dan membuat penutupan Anda memiliki kesan mendalam.
8. Akhiri dengan Terima Kasih dan salam
Tidak ada salahnya untuk menutup dengan ucapan terima kasih yang tulus kepada audiens. Ini menunjukkan penghargaan Anda terhadap waktu dan perhatian mereka. Anda juga bisa menambahkan beberapa kata tentang bagaimana Anda berharap materi yang Anda sampaikan dapat bermanfaat bagi mereka.
Contoh: “Terima kasih banyak atas perhatian dan waktu Anda. Saya berharap, informasi yang saya bagikan hari ini bisa memberikan nilai dan manfaat untuk Anda semua.”
Baca Juga: Cara Membuka Public Speaking Yang Baik Agar Meyakinkan
Kunci Sukses Penutupan Public Speaking Yang Berkesan
1. Rencanakan Penutupan dari Awal
Penutupan tidak boleh menjadi sesuatu yang dirancang secara spontan saat Anda berada di tengah-tengah presentasi. Justru, penutupan yang baik seharusnya direncanakan dari awal. Saat Anda merancang presentasi Anda, pikirkan bagaimana Anda ingin audiens merasa dan apa yang Anda ingin mereka lakukan setelah presentasi berakhir.
Dengan merencanakan penutupan dari awal, Anda bisa membangun alur presentasi yang secara alami menuju ke penutupan yang kuat. Ini membantu memastikan bahwa penutupan Anda tidak terasa terburu-buru atau tidak nyambung dengan bagian lainnya.
2. Latihan Penutupan Berulang-Ulang
Sama seperti bagian lain dari presentasi Anda, penutupan yang baik juga perlu dilatih. Banyak pembicara yang fokus pada pembukaan dan isi presentasi, tetapi melupakan pentingnya melatih penutupan presentasi mereka. Padahal, penutupan yang disampaikan dengan penuh keyakinan dapat meningkatkan kesan profesionalisme dan kepiawaian Anda
Karenanya uangkan waktu untuk berlatih penutupan Anda, sampai Anda dapat menyampaikannya penuh percaya diri, natural dan lancara. Perlu Anda ingat, saat Anda menutup presentasi, semua mata akan tertuju pada Anda, dan ini adalah momen di mana kesan terakhir akan terbentuk dalam pikiran audiens Anda.
Hal-hal Yang Sebaiknya Tidak Dilakukan Dalam Menutup Public Speaking
Menutup public speaking adalah momen penting yang bisa memberikan kesan terakhir pada audiens. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa penutupan dilakukan dengan cara yang tepat. Ada beberapa hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan saat menutup public speaking Anda, karena hal-hal bisa bisa mengurangi dampak positif dari presentasi Anda.
1. Mengakhiri Secara Mendadak dan Tanpa Transisi
Menutup public speaking secara tiba-tiba tanpa transisi yang jelas bisa membuat audiens bingung atau merasa kaget. Hal ini bisa menunjukkan bahwa Anda pembicara kurang terstruktur. Karena itulah pastikan Anda menggunakan transisi yang tepat pada penutupan Anda.
Contohnya, Anda bisa menggunakan frasa seperti,
“Sebagai penutup…” atau “Sebelum saya akhiri presentasi ini…”.
Dengan kalimat transisi tersebut, audiens akan tahu bahwa mereka sedang menuju akhir presentasi.
2. Meminta Maaf atau Merasa Tidak Percaya Diri
Mengucapkan permintaan maaf seperti, “Maaf kalau pembicaraan saya membosankan,” atau “Maaf kalau saya tidak menjelaskan dengan baik,” menunjukkan kurangnya percaya diri pada diri Anda dan akan membuat audiens meragukan kredibilitas Anda.
Karena itulah jangan Anda lakukan hal tersebut, tutuplah presentasi dengan penuh keyakinan. Anda telah mempersiapkan materi dengan baik, jadi sampaikan penutupan dengan percaya diri, terlepas dari apa yang Anda rasakan tentang performa Anda.
3. Mengakhiri dengan Kalimat yang Terlalu Bertele-tele
Penutupan yang panjang dan bertele-tele bisa membuat audiens merasa bosan dan kehilangan minat. Jadi jaga agar penutupan Anda tetap singkat, padat, dan fokus.
Setelah menyampaikan poin utama, akhiri dengan tegas.
4. Mengakhiri dengan Nada yang Negatif atau Pesimis
Menutup public speaking dengan nada negatif atau pesimis bisa meninggalkan kesan yang tidak menyenangkan pada diri audiens, dan juga bisa merusak semua usaha yang telah Anda lakukan selama presentasi Anda. Untuk itu pastikan Anda menyampaikan penutupan dengan nada suara yang positif, optimis dan penuh keyakinan.
5. Tidak Mengucapkan Terima Kasih
Tidak mengucapkan terima kasih dan salam penutup pada audiens bisa dianggap kurang sopan. Karena faktanya mereka telah meluangkan waktu untuk mendengarkan presentasi Anda, dan untuk itu Anda perlu memberikan apresisi dan pengakuan dengan mengucapkan terma kasih kepada mereka.
5. Menunjukkan Kelelahan atau Kebosanan
Jika Anda terlihat lelah atau bosan saat menutup presentasi, audiens akan merasakannya. Hal ini bisa membuat mereka merasa bahwa Anda tidak bersemangat atau tidak peduli dengan materi yang Anda sampaikan.
Karena itulah Jaga energi dan antusiasme Anda hingga akhir. Penutupan yang dilakukan dengan semangat akan meninggalkan kesan yang lebih kuat pada audiens.
Kesimpulan
Menutup public speaking dengan baik adalah kunci untuk meninggalkan kesan mendalam pada diri audiens. Ingatlah bahwa bagian akhir presentasi Anda sangat berpengaruh, itu bisa menjadi momen yang menentukan apakah pesan Anda akan diingat atau terlupakan.
Dengan merangkum pesan utama, memberikan ajakan untuk bertindak, dan menambahkan elemen inspiratif seperti kutipan atau cerita, Anda bisa membuat penutupan yang tidak hanya menarik tetapi juga bermakna.
Pastikan juga untuk menghindari kesalahan umum seperti menutup tanpa transisi yang jelas, meminta maaf, atau berakhir dengan nada negatif.
Sebaliknya, tampilkan rasa percaya diri dan optimisme saat Anda mengucapkan terima kasih kepada audiens.
Dengan cara ini, Anda tidak hanya akan membuat audiens merasa dihargai, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari.
Jadi, rencanakan penutupan Anda dengan matang dan latihlah agar bisa disampaikan dengan percaya diri. Selamat berbicara, dan semoga setiap penutupan Anda selalu meninggalkan jejak positif di hati audiens!