Menetapkan Tujuan Presentasi yang Baik dan Benar

Menetapkan Tujuan Presentasi yang Baik dan Benar

Tujuan Presentassi

 

Tujuan presentasi adalah kunci ke mana presenter akan membawa audiens. Ibarat penerbangan, pilot akan selalu menjaga kondisi pesawat  tetap pada jalur supaya penerbangan lancar, selamat sampai tempat tujuan sesuai harapan penumpang.

Bayangkan apa jadinya jika pesawat yang dikendalikan pilot tiba-tiba berubah jalur dan mendarat di tempat lain yang tidak diinginkan penumpang.

Saya yakin penumpang akan marah, kecewa dan kepercayaan mereka akan berkurang bahkan hilang. Ini sama dengan presentasi, tidak fokus pada tujuan yang diharapkan, maka bisa dipastikan audiens akan kecewa.

Tujuan harus jelas, tidak boleh samar.

Tujuan harus menitikberatkan pada penyelesaian masalah yang dialami audiens bukan pada diri Anda sebagai presenter.

Satu tujuan presentasi yang jelas akan menentukan bagaimana Anda membuat materi, membuat desain slide presentasi dan bagaimana menyampaikan pesan dengan tepat kepada audiens.

Menetapkan tujuan adalah kebiasaan yang harus selalu Anda kembangkan dalam setiap presentasi yang Anda lakukan. Selalu tetapkan tujuan selagi masih di awal.

Ini berarti  Anda harus memulai presentasi dengan visi yang jelas, tentang arah dan tujuan yang Anda inginkan, kemudian dilanjutkan dengan melenturkan otot-otot proaktif untuk mengumpulkan informasi yang akurat, kemudian mengembangkan, mendesain dan menyajikannya kepada audiens.

Orang Hebat Memulai Tindakan Dengan Tujuan

Orang-orang hebat selalu memulai tindakannya dengan alasan yang kuat. Mereka berpikir dari dalam ke luar, bukan berpikir dari luar ke dalam.

Simon Sinek dalam presentasi di TEDx Puget Sound pernah memaparkan bagaimana seorang pemimpin hebat menginspirasi tindakan mereka.

Dalam presentasi tersebut Simon Sinek menunjukkan sebuah pola yang dinamakan Golden Cycle atau lingkaran emas. Pola tersebut menjelaskan tiga pertanyaan sederhana yaitu Why, How, What(mengapa, bagaimana, apa).

Dalam presentasi tersebut Simon Sinek mengatakan bahwa setiap orang, setiap organisasi di planet ini tahu apa yang mereka lakukan 100%.

Beberapa diantaranya tahu bagaimana mengerjakannya. Namun, sangat sedikit sekali orang atau organisasi yang tahu mengapa mereka mengerjakan hal itu. “Mengapa” yang di maksud Simon Sinek bukan tentang uang tapi tentang tujuan, alasan dan keyakinan yang diyakini oleh seseorang.

Simon Sinek juga mengatakan, Steve Jobs, Martin Luther King dan Wright Brother adalah tokoh-tokoh yang menginspirasi banyak orang di dunia. Setiap tindakan mereka selalu dilandasi oleh visi yang jelas. Inilah yang membedakan mereka dengan kebanyakan orang. Mereka selalu bertanya “Mengapa” sebelum memutuskan melakukan sebuah tindakan.

Apa yang disampaikan Simon Sinek tersebut adalah pelajaran berharga untuk semua orang. Bukan hanya untuk para pemimpin, tapi untuk siapa saja, termasuk untuk para presenter yang ingin menjadi presenter yang lebih baik.

Jadi, jika Anda ingin menjadi presenter yang hebat maka bertanyalah pada diri Anda “Mengapa Anda bisa sampai berdiri dihadapan audiens? apa yang Anda harapkan dilakukan oleh audiens setelah mendengarkan presentasi yang Anda sampaikan?”

Tujuan Presentasi, Apa Saja?

Setiap presentasi  bisa jadi memiliki tujuan berbeda-beda. Semua tergantung dari masing-masing presenter yang membawakan. Ada presentasi yang bertujuan memberikan informasi, ada yang bertujuan memotivasi atau menginspirasi dan ada juga yang bertujuan mengajak atau membujuk.

Presentasi dengan tujuan memberikan informasi umumnya fokus pada apa yang bisa dipahami oleh audiens setelah mendengarkan presentasi. Harapannya setelah mendengarkan presentasi audiens bisa mengerti dan memahami informasi yang telah disampaikan.

Presentasi dengan tujuan memotivasiumumnya fokus pada apa yang bisa dirasakan oleh audiens setelah mendengarkan presentasi. Presentasi ini dimaksudkan supaya audiens yang awalnya tidak semangat menjadi lebih semangat semangat setelah mendengarkan presentasi.

Sedangkan presentasi dengan tujuan membujuk fokus pada apa yang harus dilakukan audiens setelah presentasi berakhir.

Namun ada hal yang harus Anda pahami. Setiap orang yang hadir dalam presentasi tidak hanya sekedar mencari informasi, tidak sekedar ingin dimotivasi dan tidak sekadar ingin diajak.

Presentasi yang fokus pada pemberian informasi tanpa bisa memotivasi, mempengaruhi dan menghibur juga cenderung membuat orang cepat bosan.

Presentasi yang terlalu fokus pada motivasi tanpa bisa memberikan informasi yang akurat dan ajakan untuk bertindak biasanya akan menciptakan kesan seperti sebuah nasehat.

Sedangkan presentasi yang terlalu fokus pada ajakan, juga cepat menguap apabila sebelumnya audiens tidak mendapatkan informasi yang lengkap, tidak termotivasi dengan apa yang  Anda sampaikan.

Ini artinya apapun tujuan presentasi Anda, apakah itu untuk memberikan informasi, memotivasi atau untuk mempengaruhi, Anda harus dapat membuat audiens berpikir, membuat mereka merasakan dan membuat mereka mau melakukan tindakan. Sehingga mereka tidak hanya mengerti namun juga mau menindaklajuti apa yang sudah Anda sarankan.

Inilah presentasi yang disukai audiens, inilah presentasi yang akan membuat apa yang Anda sampaikan berdampak kuat bagi audiens.

[Tweet “Presentasi hebat tidak akan Anda capai, kalau Anda sendiri tidak mengetahui apa yang ingin Anda capai.”]

Bagaimana menurut Anda?

Photo Credit: goosmurf

 

Author

1 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *