7 Kebiasaan Presenter Efektif Yang Akan Membuat Anda Menjadi Presenter Yang Lebih Baik

7 Kebiasaan Presenter Efektif Yang Akan Membuat Anda Menjadi Presenter Yang Lebih Baik

kebiasaan-presenter-efektif

Terinspirasi dari buku Stephen Covey dan Tulisan Andrew Dlugan Pendiri blog Six Minutes Dlugan, dalam artikel ini saya ingin mengajak Anda melihat tujuh kebiasaan presenter efektif yang akan membuat Anda menjadi presenter yang lebih baik.

Berikut adalah tujuh kebiasaan tersebut serta cara penerapan setiap kebiasaan untuk presentasi Anda.

Kebiasaan Pertama: Proaktif

Orang proaktif senantiasa bertanggungjawab atas segala tindakan yang dilakukan. Mereka tidak suka menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi pada dirinya. Orang proaktif mengakui bahwa segala sesuatu terjadi atas respon yang telah mereka buat.

Mereka tahu bahwa diri mereka lah yang memilih perilaku yang dilakukan.

Lawan dari orang proaktif adalah orang reaktif, orang seperti ini sering dipengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Mereka menemukan sumber-sumber eksternal untuk disalahkan atas perilaku yang mereka lakukan.

Perlu diketahui semua kekuatan eksternal adalah rangsangan yang akan kita respon dalam bentuk tindakan.

Jadi jika respon kita salah maka tindakan kita salah. Sebagai manusia proaktif seseorang akan merespon setiap stimulus dengan positif dan itulah yang akan mengantarkannya pada tindakan-tindakan yang positif.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini dalam presentasi?

Jangan percaya mitos bahwa presentasi yang efektif dan menakjubkan hanya bisa dilakukan oleh orang hebat dan bakat yang dibawa sejak lahir. Pahami bahwa efektivitas Anda sebagai presenter adalah produk dari keputusan dan tindakan Anda. Untuk menjadi presenter proaktif, hal-hal berikut bisa Anda pertimbangkan lakukan:

  • Mencari kesempatan berlatih dan memperbaiki kemampuan presentasi
  • Ketika ada sesuatu yang salah, terima itu dengan tanggung jawab. Jangan salahkan presentasi buruk pada kurangnya waktu, audiens, atau apa pun.
  • Putuskan, setiap hari, untuk menjadi lebih baik.

Kebiasaan Kedua: Mulailah Dengan Tujuan Akhir

Apa yang Anda inginkan di masa yang akan datang?

Pertanyaan itu mungkin agak klasik, tapi tidak ada salahnya kita berpikir sejenak tentang hal itu. Kalau Anda mau jujur kadang-kadang seseorang sering menemukan kemenangan yang tabu. Keberhasilan yang diraih sering kali mengorbankan hal-hal yang lebih berharga yang mereka miliki. Ibarat tangga Anda tidak bersandar di dinding yang tepat, setiap langkah yang Anda ambil akan membawa Anda ke tempat yang salah lebih cepat.

Kebiasaan kedua ini didasarkan pada imajinasi Anda. Artinya Anda mampu memvisualisasikan impian Anda secara jelas dalam pikiran Anda, yang tidak mungkin bisa dilihat dengan mata. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali. Pertama di alam pikiran (mental). Kedua di alam nyata (fisik).

Penciptaan fisik mengikuti mental. Jika Anda tidak membuat usaha sadar untuk memvisualisasikan siapa Anda dan apa yang Anda inginkan dalam hidup, maka Anda dapat memberdayakan orang lain dan keadaan untuk membentuk Anda dan kehidupan Anda secara nyata.

Mulailah dengan akhir di pikiran ini berarti setiap hari Anda harus memulai tugas, atau proyek dengan visi yang jelas, tentang arah dan tujuan yang Anda inginkan, dan kemudian dilanjutkan dengan melenturkan otot-otot proaktif Anda untuk membuat suatu perubahan.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?

Apa tujuan pribadi Anda belajar presentasi?

Miliki tujuan presentasi yang jelas, karena hal ini akan membantu Anda mengambil langkah-langkah cerdas untuk mencapai hal tersebut. Buat tujuan Anda sebagai acuan tindakan  yang harus Anda lakukan.

Kebiasaan Ketiga: Dahulukan Yang Utama

Untuk menjalani kehidupan yang seimbang diperlukan fokus pada prioritas Anda. Kebiasaan pertama mengajarkan kita tentang tanggungjawab, menjadi proaktif adalah sebuah pilihan. Pada kebiasaan kedua mengajarkan bahwa semua hal harus diawali dari mental kemudian berakhir pada pikiran atau bisa disebut juga sebagai visi.

Sedangkan kebiasaan ketiga ini tentang manajemen kehidupan yaitu tujuan, nilai, peran, dan prioritas. Apa “hal pertama?” Hal pertama adalah hal yang paling berharga dalam hidup. Jika Anda menempatkan prioritas, maka Anda harus mengatur, mengelola waktu dan peristiwa sesuai dengan prioritas pribadi Anda. Jangan sampai kita melakukan sesuatu tanpa prioritas, karena hal ini hanya merugikan waktu dan tenaga kita.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?

Ketika kita melakukan presentasi, terkadang kita terjebak dalam hal-hal kecil yang seharusnya tidak perlu kita lakukan. Misalnya:

  • Terlalu berpikir tentang pakaian yang kita gunakan
  • Terfokus pada apa yang akan dilakukan audiens saat mendengarkan Anda berbicara
  • Sibuk dengan mencela diri sendiri, dan lain sebagainya.

Beberapa hal tersebut bukan hal yang harus Anda pikirkan.

Sebaliknya, jagalah kompas berbicara Anda pada hal-hal yang benar-benar penting. Seperti:

Beberapa hal di atas adalah beberapa contoh yang harus Anda lakukan, karena hal tersebut lebih penting dari pada memikirkan sesuatu yang tidak jelas, yang bisa membuat Anda ragu untuk melakukan presentasi yang efektif.

Kebiasaan Keempat: Berpikir Menang-Menang

Berpikir menang-menang adalah kemampuan melihat kehidupan sebagai arena kooperatif, bukan yang kompetitif. Menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus berusaha mencari manfaat bersama dalam semua interaksi manusia.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?

Ingatlah bahwa keberhasilan Anda sebagai presenter terikat secara langsung kepada Kepuasan (kemenangan) audiens.

Perlu Anda ingat presentasi itu bukan hanya sekedar berbicara, menunjukkan kemampuan Anda pada audiens, tepuk tangan meriah dari audiens atau hanya untuk keuntungan pribadi Anda. lebih dari itu, hal yang paling pokok harus Anda lakukan, bagaimana Anda membuat audiens puas. Memahami pesan Anda dan mendapatkan solusi atas permasalahan mereka dari presentasi Anda.

Kebiasaan Kelima: Berusaha Memahami Terlebih Dahulu

Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam hidup. Mungkin Anda menghabiskan bertahun-tahun untuk belajar membaca, menulis, dan berbicara.

Tapi bagaimana dengan mendengarkan?

Kebanyakan orang lebih suka kalau dirinya dipahami dan menginginkan pendapatnya diperhatikan. Dalam sebuah komunikasi sering kali kita mengabaikan orang lain, kita sering berpura-pura seolah-olah kita mendengarkan, namun fokus kita hanya pada hanya pada kata-kata, sehingga kita sering kehilangan makna dari apa yang orang lain katakan.

Berbeda jika kita yang bicara, ketika sering memaksa orang lain untuk mendengarkan kita.  Hal itulah yang sering menyebabkan diri kita egois dan mau menang sendiri.

Jadi jika ingin menjadi manusia yang efektif berusahalah memahami orang lain terlebih dahulu sehingga kemudian orang lain pun bisa memahami diri kita.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?

Cobalah untuk mengerti apa yang diinginkan audiens Anda.

Lakukanlah analisis terhadap apa yang diinginkan audiens. Fokuslah pada audiens Anda.

Baca:

Setelah Anda benar-benar memahami perspektif audiens Anda, Anda akan merasa jauh lebih mudah untuk menyampaikan pesan dan menjangkau apa yang mereka butuhkan. Dengan begini Anda akan menjadi presenter yang benar-banar mampu membuat audiens Anda antusias untuk mendengarkan apa saja yang Anda sampaikan.

Kebiasaan Keenam: Lakukan Sinergi Dengan Orang Lain

Secara sederhana, sinergi berarti “dua kepala lebih baik dari satu.”

Bersinergi adalah kebiasaan kerjasama kreatif. Ini adalah kerja tim, keterbukaan pikiran, dan petualangan untuk menemukan solusi baru untuk masalah lama.

Tapi itu tidak terjadi begitu saja dengan sendirinya. Ini sebuah proses, dan melalui proses itu, orang membawa semua pengalaman pribadi mereka dan keahlian untuk bekerja sama.

Bersama, mereka dapat menghasilkan hasil yang jauh lebih baik. Sinergi memungkinkan kita menemukan bersama-sama sebuah solusi yang sangat kecil peluangnya jika di cari sendiri.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?

Dalam setiap presentasi Anda dan audiens adalah satu kesatuan.

Artinya Anda tidak bisa egois dan menganggap audiens itu objek dari presentasi Anda.

Satu hal yang harus Anda harus bawahi, presentasi adalah komunikasi di mana harus ada sinergi dan kerja sama yang baik antara presenter dan audiens. Keberhasilan presentasi akan sangat ditentukan oleh kemampuan Anda mengajak audiens untuk berinteraksi secara aktif dan memberikan umpan balik dari yang Anda sampaikan.

Dengan merangkul pola pikir ini, Anda akan lebih mungkin untuk menjembatani kesenjangan antara Anda dan audiens. Anda akan lebih mungkin untuk berinteraksi dengan nyaman dengan mereka. Karena Anda menempatkan diri sejajar dengan audiens, Anda pun akan lebih mudah menyampaikan apa yang menjadi pemikiran Anda kepada audiens.

Kebiasaan Ketujuh: Asahlah Gergaji

Mengasah Gergaji berarti melestarikan dan meningkatkan aset terbesar yang Anda miliki. Ini berarti memiliki program seimbang untuk pembaruan diri.

Bagaimana Anda bisa menerapkan ini untuk presentasi?

Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk mengasah gergaji atau kemampuan Anda. Dalam tulisan ini saya hanya akan memberikan contoh beberapa, seperti:

Ada juga yang tak kalah penting untuk”mempertajam gergaji” adalah dengan melakukan kegiatan yang dapat membantu efektivitas presentasi Anda. Sebagai contoh:

  • Menjaga kesehatan fisik, hal ini akan memberikan banyak energi saat Anda di atas panggung. Hal ini juga sangat bermanfaat ketika Anda harus menyampaikan presentasi dalam durasi waktu yang lama.
  • Menjaga kualitas suara Anda dengan banyak minum air putih, hal ini akan berguna meningkatkan kualitas suara Anda

Kesimpulan

Demikianlah tujuh kebiasaan efektif yang akan membuat Anda menjadi presenter yang lebih baik.

Saya ingatkan sekali lagi tujuh kebiasaan itu adalah:

  1. Proaktif
  2. Mulailah dengan tujuan akhir
  3. Dahulukan yang utama
  4. Berpikir menang-menang
  5. Berusaha memahami lebih dahulu
  6. Lakukan sinergi
  7. Asah gergaji

Jadi mulailah berkomitmen dengan diri Anda, mulailah membangun kebiasaan-kebiasaan efektif tersebut sedikit demi sedikit dan mulailah dari sekarang.

Sumber Bacaan:

Buku The Seven Habits Of Highly Effective People 

Situs presentasi sixminutes.dlugan.com

Credit photo: Pedro Ribeiro Simões

Author

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *